Monday, 19 December 2016

Mengomentari Jurnal

Alamat Jurnal : journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj/article/view/2650/2439


MENANGGAPI JURNAL

Judul Penelitian 

HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN INTERNET ADDICTION PADA MAHASISWA

Peneliti :     Sari Dewi Yuhana Ningtyas

Tujuan Penelitian 

untuk mengetahui tingkat self control dan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES serta hubungan antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES

Latar Belakang

Berdasarkan fenomena dan masalah yang timbul karena permasalahan tentang internet addiction yang berdampak negatif pada mahasiswa, baik dampak secara psikologis maupun kehidupan sosial remaja. Sehubungan dengan fenomena yang muncul dilapangan, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang apakah ada hubungan antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Semester 5 UNNES 2010/2011.

Metode Penelitian

 Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES Semester 5 tahun 2010/2011 sejumlah 639 mahasiswa. Subjek penelitian ditetapkan untuk diambil 10% secara random sebagai sampel dari populasi yang berjumlah 639 mahasiswa yaitu 65 mahasiswa dengan menggunakan teknik proportional sampling.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala self control dengan aitem yang dibuat adalah 50 item dari aspek behavioral control, cognitive control, decisional control. Skala kedua yaitu skala internet addiction yang dibuat adalah 51 aitem dari aspek compulsive use, loss of control, continued use despite adverse consequences. Alternatif jawaban yang tersedia ada empat, yaitu Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).

Hasil Penelitian dan Pembahasan : Self control diukur dengan skala Self control dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,850. Skala self control terdiri dari 31 aitem valid dengan rentang koefisien validitas dari 0,252 sampai dengan 0,680. Internet addiction di ukur dengan menggunakan skala internet addiction. Skala internet addiction mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,868. Skala internet addiction terdiri dari 33 item valid dengan rentang koefisien validitas dari 0,267 sampai dengan 0,731. Uji korelasi menggunakan teknik korelasi product moment yang dikerjakan menggunakan bantuan program SPSS 12.0 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan variabel self control tergolong rendah dengan persentasi 93,85%, berrati bahwa mahasiswa kurang mampu mengontrol perilaku, mengambil keputusan atau suatu tindakan yang cukup baik terhadap internet. Variabel internet addiction tergolong tinggi dengan persentasi 96,92%, hal ini berarti mahasiswa mengalami kecanduan dalam berinternet, yang ditandai dengan mahasiswa selalu tertuju pada internet, kurang dapat dalam mengontrol penggunaan internet. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES,. Hal ini ditunjukkan dengan hasil korelasi product moment r = -0,752 dengan signifikansi atau p = 0,000 dimana p < 0,01.

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa terdapat hubungan negatif antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES. Semakin rendah self control maka semakin tinggi internet addiction. Terujinya hipotesis dalam penelitian ini disebabkan oleh tingginya pemakaian internet secara berlebihan, sehingga dalam mengendalikan perilaku kurang baik atau rendah. Pengguna internet yang mempunyai self control yang tinggi akan mampu memandu, mengarahkan dan mengatur perilaku online. Kebiasaan didefinisikan sebagai suatu bentuk perilaku otomatis kurang kesadaran, perhatian, intensionalitas, dan / atau pengendalian. Namun, empat dimensi tersebut adalah independen (Saling & Phillips, 2007). Jadi individu mungkin sangat menyadari perilaku online yang berlebihan dan bahkan berniat untuk menghentikan, tapi masih bisa dikatakan memiliki kebiasaan berdasarkan perilaku kurangnya pengendalian, atau kekurangan reaksi diri dalam hal ini. Demikian juga, individu mungkin kurang kesadaran, perhatian, atau intensionalitas tapi masih merasa mengendalikan perilaku media online, atau setidaknya memiliki kegagalan dalam mengontrolnya (Young, 1996:65).

Self control yang dimiliki oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan semester 5 berada pada kategori rendah dengan persentase 93,85%. Artinya bahwa kurangnya mahasiswa dalam mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dari dalam dirinya. Mahasiswa kurang mampu mengontrol perilaku dalam bermain internet yang berlebihan, kurang mampu dalam mengambil keputusan atau suatu tindakan yang cukup baik terhadap internet. Internet addiction tergolong tinggi dengan persentasi 96,92%, hal ini berarti mahasiswa mengalami kecanduan dalam berinternet, yang ditandai dengan mahasiswa selalu tertuju pada internet, kurang dapat dalam mengontrol penggunaan internet.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta uraian-uraian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan bahwa self control terhadap internet addiction pada mahasiswa Fakulatas Ilmu Pendidikan berada pada kategori rendah, hal ini berarti mahasiswa kurang mampu mengontrol perilaku dalam bermain internet yang berlebihan (waktu yang tidak terkontrol), kurang mampu dalam mengambil keputusan atau suatu tindakan yang cukup baik terhadap internet.
Internet addiction mahasiswa FIP tergolong tinggi, hal ini berarti mahasiswa FIP mengalami kecanduan dalam berinternet, yang ditandai dengan mahasiswa selalu tertuju pada internet, kurang dapat dalam mengontrol penggunaan interenet, dan dalam penggunaan internet digunakan untuk melarikan diri dari masalah.

Uji hipotesis antara self control dengan internet addiction diterima. Hal tersebut dapat diartikan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan semester 5 Universitas Negeri Semarang tahun 2010/2011.


KRITISI JURNAL

Latar Belakang

Latar Belakang pembuatan jurnal ini sudah sesuai dengan realitas yang terjadi akhir – akhir ini, sehingga dinilai sudah benar. Selain itu abstraknya cukup jelas sehingga dengan membacanya saja pembaca dapat mengerti isi jurnal tersebut. Tetapi pada abstrak  dalam jurnal ini tidak dicantumkan apa saja keywordnya.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional, metode ini dinilai telah sesuai dengan judul penelitiannya. Sampel dalam jurnal ini dijelaskan secara spesifik yaitu Subjek penelitian ini adalah 65 mahasiswa FIP semester 5 dengan teknik sampling proportional sampling. Penggambaran karakteristik pensampelan dalam penelitian ini sudah dipaparkan secara jelas sehingga pembaca memahami karakter pensampelan.

Self control diukur dengan skala self control, koefisien reliabilitas sebesar 0,850 terdiri dari 31 aitem valid, rentang koefisien validitas dari 0,252 sampai dengan 0,680.
Internet addiction diukur denga skala internet addiction, koefisien reliabilitas sebesar 0,868 terdiri dari 33 item valid, rentang koefisien validitas dari 0,267 sampai dengan 0,731.
Uji korelasi menggunakan teknik korelasi product moment dengan program SPSS 12.0 for windows.

Pada penelitian ini tidak dijabarkan berapa banyak persentasi subjek berjenis kelamin perempuan ataupun laki laki. Oleh karena itu diharapkan  peneliti lebih memperhitungkan persentase jumlah dari jenis kelamin, sehingga dapat menjadikan data yang diperoleh lebih jelas dan bervariatif.
Selain itu pada metode penelitian peneliti tidak menjelaskan bagaimana cara mengukur skala self control dan internet addictionnya.

Hasil Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES,. Hal ini ditunjukkan dengan hasil korelasi product moment r = -0,752 dengan signifikansi atau p = 0,000 dimana p < 0,01. Peneliti menjabarkan hasil penelitian dengan sangat baik dan juga peneliti menyebutkan penyebab mengapa self control  dan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES hubungan negatif. Semakin rendah self control maka semakin tinggi internet addiction.

Kesimpulan dan Saran

·  Kesimpulan dan hasil penelitian dalam  jurnal ini konsisten sehingga pembaca dapat memahaminya secara jelas.
·      Dilakukan Generalisasi populasi dalam penelitian ini sehingga hasilnya berlaku secara umum karena tiddak dijelaskan lagi mahasiswa – mahasiswa di universitas tertentu.

Gaya Penulisan

Sistematika cukup tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, namun tidak terdapat kata kunci (keyword) dalam penelitian.



CATATAN

Jurnal ini merupakan penelitian yang cukup signifikan karena dalam pembahasan dan isinya menyangkut hal atau kejadian yang terjadi secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dan penjabarannya pun jelas dan informative namun cara penyampaiannya sedikit membingungkan bagi para pembaca awam yang membaca jurnal ini. Dalam penyampaiannya pun tidak disertai dengan catatan kaki dan gambar yang mana dapat membantu pembaca dalam menganalisa ataupun memahami isi dari jurnal ini. 






Wednesday, 25 May 2016

Hubungan Avengers Age Of Ultron dengan Cinta Kasih



   
 Pada blog kali ini, akan membahas tentang Film Avengers Age of Ultron dengan Cinta Kasih. Sebelumnya di Avengers yang pertama kali realise dilihat bahwa Black Widow dengan Hulk sudah sangat dekat, dan salah satu adegan yang sangat mengejutkan yaitu hubungan antara Hulk dengan Black Widow.
     Sebelum film ini direalise, sudah banyak trailer yang membahas tentang Hulk dengan Black Widow pada sebuah pertempuran. Mereka menyelesaikan misinya dan saling berpegangan tangan, sedangkan mata mereka bertatapan seperti saling memahami satu dengan yang lainnya.
     Mereka berdua bisa dibilang saling mengagumi dan merasa punya beberapa persamaan. Ada beberapa hal yang membuat Banner ragu apakah bisa memenuhi harapan Romanoff. Namun hal itu tidak menyurutkan niatan Black Widow untuk meyakinkan Hulk kalau mereka memang cocok satu sama lain.



Resensi Avengers: Age of Ultron

AVENGERS 2 : AGE OF ULTRON


Judul Film                   : Avengers 2 : Age of Ultron
Sutradara                     : Joss Whedon
Skenario                      : Joss Whedon
Produser                      : Kevin Feige
Berdasarkan                : The Avengers karya Stan Lee dan Jack Kirby
Pemeran                      : 1. Scarlett Johansson sebagai Black Widow
2. Chris Evans sebagai Captain America
3. Robert Downey, Jr sebagai Iron Man
4. Elizabeth Olsen sebagai Scarlet Witch
5. Chris Hemsworth sebagai Thor
6. Mark Ruffalo sebagai Dr. Bruce Banner
7. Jeremy Renner sebagai Clint Barton
8. Aaron Johnson sebagai Quicksilver
9. James Spader sebagai Ultron
10. Paul Bettany sebagai Vision
11. Dan lain-lain
Musik                          :Brian Tyler
Sinematografi              : Ben Davis
Perusahaan Produksi   : Marvel Studios
Distributor                   : Walt Disney Studios Motion Pictures
Durasi                          : 141 menit
Negara                         : Amerika Serikat
Bahasa                         : Inggris

SINOPSIS

          Film ini dibuka dengan adegan para Avengers menyerang markas Hydra yang dipimpin oleh Baron Wolfgang von Strucker. Target utama mereka adalah merebut tongkat Loki yang digunakan Hydra untuk bereksperimen membentuk manusia super. Usaha mereka berhasil, tongkat Loki dapat direbut.

          Sebagai ilmuwan, Tony Stark atau Iron Man memiliki ketertarikan khusus pada tongkat Loki. Ia ingin melengkapi program pelindung yang ia sebut ULTRON. Ia mendapat izin dari Thor untuk meneliti tongkat tersebut. Bersama Bruce Banner (Hulk), Tony mendapati otak super komputer di tongkat Loki yang massanya lebih besar daripada otak komputer JARVIS milik Tony. Kedua otak komputer ini dihubungkan secara offline. Ketika mereka terhubung, otak dalam permata Loki menguasai otak Jarvis yang penuh informasi misi Avengers. Hasilnya, Ultron yang digagas Tony memiliki otak super canggih dengan informasi kehancuran yang dibuat para Avengers. Ultron berpikir bahwa bumi dalam bahaya dan ia harus menyelamatkan bumi meski harus membunuh lebih banyak manusia di prosesnya. Untuk mengalahkan seluruh Avengers, sebuah tubuh super canggih harus dibuat. Ultron dan si kembar, Pietro Maximoff (Quicksilver) dan Wanda Maximoff (Scarlet Witch) bersatu untuk satu tujuan ini.
Ketiganya ke Afrika untuk mengambil Vibrarium (besi imaginer yang digunakan untuk membuat perisai Captain Amerika). Di sini mereka diserang oleh Avengers yang tahu rencana mereka. Wanda memanipulasi otak mereka dan mengacaukan pertarungan. Masing-masing Avengers (kecuali Iron Man dan Hawkeye) melihat ketakutan terbesar mereka. Namun sebenarnya, sasaran utama Wanda adalah Hulk yang sulit dikendalikan. Hulk mengamuk dan membuat banyak kehancuran di kota. Hanya tersisa Iron Man yang terpaksa mengeluarkan program VERONICA yang memang disiapkan untuk menahan kemarahan Hulk jika tidak ada Natasha Romanov. VERONICA adalah Iron Man raksasa seukuran Hulk.

          Dunia mengutuk para Avengers atas kehancuran kota. Para Avengers sendiri juga perlu menjernihkan pikiran mereka yang dimanipulasi oleh Wanda. Mereka bersembunyi di rumah Hawkeye yang ternyata memiliki istri dan anak. Para Avengers yang hebat bersembunyi sampai akhirnya Fury datang untuk membujuk mereka kembali. Banner memutuskan mengundurkan diri dari Avangers jika Ultron sudah terkalahkan. Romanov menyatakan akan menemaninya kemana pun.

          Setelah bahan dasar vibrarium didapat, Ultron dan si kembar memaksa Dr Helen Cho untuk membuat tubuh baru untuk Ultron. Gabungan dari teknologi temuan DrCho, vibranium dan permata di tongkat loki bisa membentuk tubuh sempurna Ultro yang tak terkalahkan. Ketika Ultron mulai memasukkan dirinya ke tubuh itu, Wanda melihat tujuan Ultron adalah untuk menghancurkan dunia. Si kembar memutuskan bergabung dengan para Avengers untuk merebut tubuh baru diciptakan Ultron. Mereka berhasil merebutnya dan mengirim ke Tony Stark. Sekali lagi, atas nama perdamaian, Tony Stark mengupload Jarvis ke dalam tubuh tersebut. Para Avengers sempat saling berselisih. Kali ini Tony Stark didukung Thor yang mengetahui permata di tongkat Loki adalah satu dari 7 permata infinite di dunia. Penciptaan robot ini bagian dari visi yang dilihat oleh Thor. Robot baru ini bernama Vision. Setelah yakin Vision di pihak mereka, para Avengers dan sekutu baru segera berangkat ke Sokovia kembali untuk menggagalkan rencana Ultron menghancurkan dunia.

         Pertarungan terakhir antara Ultron Jahat dengan semua Avengers dan sekutu baru mereka di mulai. Diawali dengan mengungsikan seluruh penduduk keluar dari Sokovia. Mereka harus bertarung dengan ribuan robot ciptaan Ultron.

TRAILER

1. Trailer Pertama


2. Trailer Kedua



3. Trailer Ketiga



Jika masih penasaran dengan filmnya, anda bisa langsung nonton streaming di web yang ini  http://layarkaca21.tv/avengers-age-of-ultron-2015/ . Disana anda bisa streaming dengan kualitas HD dengan subtittle bahasa indonesia,

Terdapat beberapa kelebihan dan kekurang pada film Avengers 2 : Age of Ultron.

1. Kelebihan Film Avengers Age Of Ultron
     Lepas dari sejumlah hal yang bikin kecewa, AoU tetap film yang menarik. Gak keren banget memang, tapi lumayan keren. Adegan aksinya memukau. Humornya juga cukup mengundang tawa. Ada juga adegan menyentuh dan membuat merinding, terutama yang terkait dengan Qucksilver dan Scarlet Witch. Juga ada adagen cinta di antara dua anggota Avengers.

     Secara umum, AoU tetap menghibur, dan kelihatannya akan menjadi salah satu film terlaris tahun 2015 ini. AoU akan bersaing ketat dengan Furious 7, Star Wars 7, Jurassic Park 5 dan James Bond: Spektre. Setidaknya, AoU tetap berpeluang masuk dalam tiga besar film terlaris tahun ini, bahkan bisa menjadi nomor satu.

     Film ini juga memberi pesan moral yang jelas. Bahwa sangat berbahaya jika manusia mencoba bermain-main menjadi Tuhan. Dan tetap ada kemungkinan, sesuatu yang diciptakan manusia akan membawa bencana bagi penciptanya.

2. Kekurangan Film Avengers Age Of Ultron
-     Trailer terlalu banyak.
Trailer merupakan konsekuensi logis dari sebuah film. Trailer merupakan bagian dari promosi, dan itu yang dilakukan Marvel/Disney. Sebagai penggila film superhero, saya selalu ‘mencicipi’ semua trailer terkait AoU. Rasa-rasanya sebagian besar trailer sudah saya tonton. Cuma, menyaksikan terlalu banyak trailer ternyata berdampak besar ketika melihat film aslinya. Banyak adegan spektakular di film yang bagi saya terasa biasa karena saya sudah lebih dulu melihat hal itu di trailernya.
-     Ada sejumlah plot yang mengundang tanya.
Alasan kenapa Tony Stark dan Bruce Banner mencoba menciptakan Ulron, misalnya. Juga, alasan kenapa Ulron tiba-tiba menjadi jahat juga tidak begitu kuat. Kemudian ada adegan ketika Black Widow ditangkap Ultron dan anak buahnya, dan… dikurung. Padahal sebelumnya para robot mati-matian ingin membunuh para jagoan. Jadi kenapa Black Widow tidak dibunuh saja? Dan kenapa dia dikukurung? Proses penciptaan Vision dan bagaimana dia berubah sikap juga tidak terlalu kuat.

sumber :

Wednesday, 13 April 2016

Film " Good Will Hunting "



Sutradara                : Gus Van Sant
Penulis Naskah       : Matt Damon, Ben Affleck
Pemeran                 : Robin WIlliams,  Matt Damon, Ben Affleck
Genre                      : Dewasa
Miramax Films, 1997

Latar Belakang Film " Good Will Hunting "

Pada film ini, Will Hunting yang diperankan oleh Matt Damon  pemuda genius yang memiliki masa lalu kelam. Selama 20 tahun, Will hidup dalam kondisi kesepian dan kesendirian. Dia memiliki tiga orang sahabat yang selalu menemaninya, namun dalam hatinya, dia menyimpan ketakutan masa lalu.
Will bekerja sebagai cleaning service di MIT, Amerika Serikat. Secara diam-diam, dia berhasil memecahkan sebuah soal tantangan Prof.Gerald yang sebenarnya diberikan kepada muridnya. Kampus menjadi heboh ketika tiba tiba soal yang sanggat sulit tersebut berhasil dipecahkan. Namun tidak ada yang tahu siapa orang pintar itu. Hingga akhirnya secara tak sengaja, Prof. Gerald memergoki Will sedang menyelesaikan soal lain di papan tulis koridor kampus. Will yang ketahuan langsung  berhenti bekerja.
Karena masa lalu yang buruk, Will mudah marah atau tempramental. Bersama temannya, dia memukuli gerombolan yang baru saja mengganggu seorang wanita. Will semakin kesal ketika tahu bahwa ketua berandalan itu adalah orang yang sejak kecil suka mengganggunya.

Will ditangkap polisi dan harus mengikuti sidang. Disini kecerdasan Will diuji. Ternyata bukan sekali itu saja Will melakukan pemukulan. Dikarenakan argumentasinya yang cerdas, Will selalu bebas. Di tempat lain, dia sempat membuat malu laki laki sok pintar, ketika sahabatnya yaitu Ben  hendak mendekati seorang mahasiswi Harvard. Ben yang terpojok, segera mendapat bantuan Will yang sepertinya tau segala hal itu. Di sana pula Will berkenalan dengan Skylar, cewek pintar yang lalu ia sukai.
Banyak sekali gambaran yang menunjukkan kepintaran Will Hunting. Misalnya ketika dia harus menghadapi beberapa psikiater yang ditunjuk oleh Prof. Gerald. Prof. Gerald yang merasa kepintaran Will akan sangat berjasa bagi dunia, mencoba membujuk Will agar bekerja pada pemerintah. Namun bukan itu yang Will inginkan.

Ia mengerti banyak hal ketika bertemu Prof. Sean, psikiater ke-6 yang direkomendasi Prof.Gerald. Pada awalnya hubungan mereka sudah terlihat menarik. Walau tetap terjadi konflik kecil, Sean berusaha membuat Will agar mencurahkankan segala kesedihan di masa lalunya. Dan itu sangat sulit sekali untuk Will . Hingga akhirnya Will menangis di pelukan  Sean.

Film ini sangat mendidik penonton, karena memiliki banyak pesan pesan moral yang dapat disampaikan, antara lainnya adalah :

1. Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan bakat dan potensial yang ada pada diri kita masing-masing. Film ini memberi tau kita bahwa bakat dan potensial adalah suatu Kejeniusan dalam bidang tertentu. Maka dari itu kita harus memperdalam atau mengembangkan potensial tersebut. Ada banyak cara untuk mengembangkan potensial tersebut. antara lain dengan lebih fokus atau sering berlatih untuk mengembangkan bakat terseput. Dan kadang mengembangkan bakat juga tidak perlu melalui Pendidikan Formal

2. Sebagai ciptaan Tuhan YME kita harus bersyukur karena mendapatkan Anugerah. Anugerah itu harus dimanfaatkan dengan benar. Dalam film ini, kita dapat mengetahui bahwa memanfaatkan kepandaian orang lain dengan cara yang salah. seperti pada saat seseorang menggunakan kepandaian Will untuk meloloskan diri dari hukuman pengadilan. Padahal jika dimanfaatkan dengan benar, maka Will bisa sangat berguna bagi dunia Sains.


3. Ilmu yang kita miliki harus disejalankan dengan attitude yang baik. Kita tidak boleh sombong dan mempermainkan orang lain dengan ilmu yang kita miliki. Karena Karma itu ada. Jika kita melakukan kejahatan pada orang lain, bisa saja suatu saat nanti kita mendapatkan balasannya, jadi ingatlah bahwa karma itu ada.

Kaitan Film "Good Will Hunting" dengan Hakikat Manusia


Film " Good Will Hunting " ini berkaitan dengan hakikat pada manusia. Menjelaskan bahwa manusia itu harus hidup secara bersamaan, tidak dapat hidup dengan kemampuannya sendiri. Dalam film " Good Will Hunting " menceritakan seorang tokoh pemuda bernama Will yang tempramental dan urakan. Will sering kali harus berurusan dengan polisi karena ia sering berkelahi dengan orang-orang disekitarnya. Will menjadi orang seperti itu karna masa lalunya yang sangat menyedihkan.


Dibalik sifat buruk Will, ia adalah pemuda yang setia kawan. Ia rela membela sahabatnya yang diganggu oleh anak berandalan. Will yang tempramentalpun juga mau berbagi cerita kepada prof. Gerald dan psikiater Sean agar membuktikan bahwa manusia itu tidak dapat hidup sendiri. dan harus memiliki bantuan orang lain untuk hidup. Dan juga orang lain bisa membuat hidup menjadi lebih baik.

UNIVERSITAS GUNADARMA

Popular Posts

Powered by Blogger.

Komentar

Artikel Terbaru